18.12.06

Luka Kembar

Warnanya masih kuning
Memanjang di hadapanku,
Dengan rumbai-rumbai di ujungnya.

Satu dua tetes air menghambur tertadah
Luka itu kembar, percayalah.
Karenanya aku masih di sini,
di atas kain kuning,
menyebut namamu padaNya.

Palingkan matamu,
berhenti mengingkar
Karena luka itu kembar

Posted by Lia @ 11:10 AM :: (0) comments