7.5.05

28

Hei, lihat.. kau belagu, renta tapi belagu, katanya. Aku diam saja, berpetualang dalam relung masa lalu, ketika terkasihku menimang, memeluk dan bernyanyi untukku. Aku begitu lemah, hanya dibalut napas. Tak mampu berpikir, mengingat, mencinta, membenci atau menyakiti.

Kau tidak pernah bisa dicintai, lanjutnya diantara air mata yang bukan pertama kali kulihat. Aku terpejam, menjelajah jauh ke belakang, saat terkasihku mencium, mengelus dan membisikkan seribu pujian. Aku riang tertawa, menenteng bekal roti dan susu kotak dengan bangga.

Apapun, apapun akan kulakukan untukmu, kau tau itu? ujarnya setengah memekik. Aku berlari menyusuri tapak-tapak sejarah, waktu terkasihku berceloteh pada dunia: "Lihat, anakku tidak pernah meleset, dia selalu dapatkan semua, dia akan dapatkan semua!"

Maaf belahan jiwa, aku tak tumbuh sempurna
Maaf kekasih hati, aku kini mati suri
Maaf...

Hei, hei.. kau dengar aku? look at me! Kau memang tidak pernah mau dengar aku! Biarkan aku bersamamu, selamanya... suaranya parau merobek pagi.

Ayo, antarkan aku pulang, kopiku terlanjuar beku, 28 tahun tergolek kaku.

Posted by Lia @ 5:37 PM :: (0) comments

4.5.05

Ssst...

Tolong jangan gaduh
Itu hanya akan memaksaku menutup telinga

Tolong tenang saja
Agar rasa sakit itu bisa berkompromi

Ssst.....Kau gaduh lagi

Posted by Lia @ 5:33 PM :: (0) comments