20.5.08
Libur Dimana, Cappuccino?
Dimana kau waktu itu
Waktu aku berjingkat-jingkat tengah malam
Di tengah taburan remah kawat
Sampai akhirnya pagi datang membawa pesan:
“Jangan harap matahari terbangun, karena hari ini dia libur,”
Waktu aku berjalan-jalan di pinggir hutan
Mencari tapak sepatu boot warna cokelat
Lalu cerpelai berbisik sinis:
“Jangan kau tunggu pelangi menari, karena hari ini dia libur,”
Waktu aku menonton film di bioskop
Tentang perjuangan manusia mutan
Sampai akhirnya kamera mengiba:
“Jangan kau cari teman dudukmu, karena hari ini dia libur,”
Waktu aku bertumpang kaki di taksi
Memutari gang sempit sepanjang sungai
Lalu sang sopir mengeluh berkepanjangan:
“Jangan ajak serpihan hati serta, karena hari ini dia libur,”
Benarkah hari itu libur?
Dimana kau?
Read or Post a Comment
ketika menghela nafas
ketika menyentuh urat nadi
jantung tetap berdenyut
memompa darah
dan dia belum mau berlibur
-doble esspreso kemarin malam di olala -