12.8.07

Pulang

"Halo, aku kembali, sayang." ribuan matanya menatapku dengan bingung. "Kamu kan tidak seharusnya di sini, kamu seharusnya di sana, di tumpukan pasir putih yang walaupun panas tapi mestinya menyenangkan. Kamu harusnya sedang berenang di laut dan menemukan kotak harta karun. Kamu harusnya...."

"Shut up, will ya?!" Aku harus berteriak kali ini. Tidak habis pikir, kenapa dia merasa tahu apa yang seharusnya dan tidak seharusnya buatku? Percayalah, aku sudah tidak lagi beragama, harus dan tidak harus hanya punya tempat di otakku saja. Apalagi cuma dia, mestinya ya diam saja.

Nah, ngomong-ngomong tentang pasir putih dan berenang di laut, lagi-lagi dia sok tahu. Itu kan cuma selingan, yang aku cari langit biru buat terbang! Gara-gara iseng berenang itu juga aku sempat tenggelam. Dia pikir aku senang.

Itu makanya aku kembali. Langit di sana memang biru, tapi tidak bisa dipakai terbang. Orang-orang itu menamakan permainan anak kecil semacam parasailing -diangkat ke udara dengan tali di paha- sebagai terbang. Nah lho, lucu kan? Akhirnya aku kecewa, dan memilih mengisi waktu berendam di kolam cetek, sambil mendengarkan lengkingan Eddie Vedder, menyambut pagi bersama frozen margarita.

Sekarang aku di sini lagi. Biarpun langitnya tidak biru, tapi setidaknya aku bisa terbang. Cukup untuk sekarang. Nanti kalau sudah kuat, lukaku karena tenggelam sembuh, aku akan membawa berkaleng-kaleng cat ke langit. Dia akan melihatnya, langitku tidak hanya abu-abu, bahkan tidak hanya biru.

Btw, aku tidak mau lagi bicara pada dia. Kamu saja yang cerita jika dia tanya ya. Ok, aku istirahat dulu, penat rasanya habis perjalanan jauh.

Posted by Lia @ 11:48 AM

Read or Post a Comment

kemanaaa ajaah baru nongol lagii..
mau dunk oleh2nya ;)

Posted by Blogger rymnz @ 12:27 PM #
 
<< Home