20.8.07

Kejujuran Sederhana

Tengah malam itu lengkinganmu berhenti lagi
Dua satuan waktu mataharimu, aku duduk disana
Satu-satunya suara minuman kaleng dibuka,
Memaksaku melirik pangkal hari

Lalu semuanya berlari,
Melesat meninggalkan ekor panjang warna-warni
Seperti untaian komet saling beradu
Kau saja diam terpaku,
sejak dua satuan waktu mataharimu
Senyap membisu

Pagi itu kau bersinar menghapus biru
Tanpa sehelai kainpun di tubuhmu
Gurat-gurat sejarah terpahat pada otot liat
Bukti hidup ribuan langkah berat
Pengabdian apa adanya pada seperangkat adat

Biarpun kau bilang jam dinding berputar kencang
Dan langit beranjak terang
Bunyi detik arloji sama sekali tak kudengar
Rumah itu luar biasa hingar bingar
Rautmu cemas dalam kelakar

Tengah malam ini lengkinganmu berhenti lagi
Dua satuan waktu matahariku, aku duduk di sini
Seribu arloji berteriak tentang detik
Seribu jam dinding berceloteh tanpa lirik

Kau saja, bersemayam diam
Dalam setiap satuan waktu matahariku

Posted by Lia @ 2:16 AM